Thursday, December 7, 2017

TIPS MENGHINDARI KESALAHAN DALAM PROSES ASSEMBLING DAN SANDING DI INDUSTRI FURNITURE KAYU

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses assembling ( perakitan ) dan sanding ( amplas ).

Di industri furniture proses assembling dan sanding sangat menentukan bentuk barang dan kerapian ,kehalusan dan keindahan produk. Untuk itu kita perlu berhati-hati dalam pengerjaannya dan harus memperhatikan tehnik yang benar. Kalau kita hanya memburu selesai dan tanpa memperhatikan hal tersebut akan fatal akibatnya.Dalam pengalaman saya sebagai karyawan di sebuah pabrik industri furniture yang sudah kita jalani maka kami beranikan menulis beberapa hal yang biasa kami temukan kejadian dan solusinya.
Yang harus kita jadikan tips supaya proses assembling dan sanding lebih baik antara lain :

1. Proses Assembling
    Pada proses ini kita siapkan komponen yang dirakitkan sudah disettingkan dan kita cek penempat-
    an posisi atau letak menghindari sisi jelek komponen tampak, sehingga kelihatan warna sama, serat
    atau maching atau seragam.Kita harus pinter-pinter penempatan posisi komponen yang mau dirakit
    dengan acuan barang jadi sample atau gambar.
    Penggunaan lem harus pada porsinya ,karena kekuatan kayu rakitan pada lem dan tolong dicek jika
    kita gunakan yang campuran sesuai takeran /ukurannya.Untuk pada barang jadi yang natural pakai
    double lem yaitu dalam pakai foxy dan tampak luar atau yang lem keluar pakai lem putih sehingga
    tidak akan nampak garis hitam atau kita bisa pakai lem PU yang tanpa campuran.Tentunya semua
    itu ada kelebihan dan kekurangannya.Pada waktu perakitan kita lihat apakah sudah benar rapat
    pada waktu kita press sebelum kita matikan sambungan tersebut dengan skrew atau dowel.
    Kita juga harus memposisikan komponen sesuai benar dengan kontruksi yang diminta ,dimensi
    luar ,kerapian penempatan hardware dan nut / celah untuk semua harus di bawah 7 mm dan di atas
    12 mm sesuai dengan standart internasional QC.

2. Proses Sanding atau Pengamplasan
    Pada proses ini kita harus perhatikan tujuan kita amplas untuk natural atau finishing yang punya
    batas kehalusan yang berbeda. Pada natural kita masih bisa revisi ulang tapi pada finising warna
    akan dua kali kerja dan pemborosan material finishing.
    Proses penghalusan degan amplas ada urutan dari grit kertas amplasnya.Dari tingkat kasar p80
    hingga p400 halus pada furniture kayu.Kita tidak seenaknya urutan yang akan merusak serat kayu
    yang kita tetap urutkan dari 80-100-180-hingga 400.Perbedaan pasir besi pada kertas amplas dari
    nomor kecil butiran pasir besar dan serat kayu goresan lebih tajam dan dalam serta menghilangkan
    cowekan atau lubang kayu yang agak dalam bekas gerinda atau planner kayu.
    Penting sekali kita melihat arah serat pada pengamplasan yaitu kita mengikuti arah serat tersebut.
    Jika kita melawan arah akan nampak sekali goresan -goresan pasir amplas.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada artikel kali ini semoga bisa bermanfaat untuk mesin yang
diperlukan pada proses assembling dan amplas bisa dikondisikan pada kesiapan industri masing-masing.Yang kita tulis dari pengalaman pribadi saya kerja diindustri meubel selama ini,ada hal yang
kurang berkenan atau perlu informasi yang lebih bisa hubungi atau komentari saya.

 

No comments:

Post a Comment