Pada dasarnya semua jenis furniture kayu bisa dibedakan berdasarkan fungsi penggunaanya dan juga karena hasil karya seni. Semua produk bisa dibedakan dari tempat dimana kita mengfungsikan barang tersebut kita pakai.Di Jepara sudah terkenal sampai ke manca negara karena seni ukir dan furniture lainnya.
Menurut pandangan saya produk furniture bisa kita bedakan menjadi :
1. Ukiran dan karya seni.
Karya seni dan keindahan produk di Jepara sudah terkenal di dunia terutama dengan seni ukirnya yang menjadikan ciri khas seni Indonesia.Yang mana karya seni memiliki nilai seni dan nilai filosofis budaya dan nilai kesukaan ( hobby ) yang itu mendulang ukiran jepara semakin bernilai tinggi.
Produk seni ukiran dan karya seni kayu lainnya dapat berbentuk : seni patung,kaligrafi,handycraf dan seni ukir itu sendiri yang terpampang pada sebuah produk.
Di rumah yang mewah dan bernuansa seni serta kelihatan antik dan klasik sering kita jumpai pintu,gebyok,tiang rumah dan hiasan dinding yang ada ukirannya.
Produk - produk tersebut banyak kita jumpai di Jepara dan sudah tersebar di daerah dan di negara luar.
Pengerjaan produk tersebut di butuhkan tenaga ahli ukir dan berjiwa seni,inilah yang menjadikan ciri khas orang Jepara.Alat yang kita gunakan juga pisau tatah yang beraneka ragam bentuk dan fungsinya.Sangatlah sederhana tetapi bisa menghasilkan karya seni yang mempunyai nilai jual yang sangat tinggi.
2. Produk Indoor.
Produk ini dikatagorikan penggunaanya di dalam ruangan atau rumah.Karena produk ini sangat berkaitan juga dengan nilai seni sebagai penghias ruangan sekaligus multi fungsi penggunaanya.
Ini juga merupakan kebutuhan sekunder dan juga tersier /kemewahan.Produk ini juga ada tambahan seni ukir sebagai nilai keindahan .Contoh produk indoor : kursi dan meja tamu,makan,keluarga ada juga lemari,buffet,sofa ,dipan /sofa bed dan lainnya.
Pengerjaan ini bisa kita lakukan dengan mesin industri dan kerajianan tangan.Dalam hal ini kita sudah ada yang menggunakan mesin besar bahkan mesin CNC.Untuk di Jepara yang dikerjakan oleh pengrajin/perorangan masih juga ada yang memakai alat pertukangan sederhana banyak manual pakai tangan.
3. Produk Outdoor.
Produk ini tergolong sangatlah laris di pasaran karena penggunaan produk di luar ruangan atau rumah.Sehingga barang akan cepat penggantian karena sengatan matahari dan kehujanan menjadikan barang cepat aus atau rusak.Produk ini banyak di proses lewat pabrikan yang nilai lebih baik dibanding dengan hasil suplier yang menggunakan alat masih sederhana yaitu manual tangan.Produk tersebut antara lain ; Steamer,lounger kursi taman atau kebun,sofa halaman rumah ,bangku teras dan meja kebun/taman dan lainnya.
Banyak sekali di Jepara pabrik dan industri furniture kayu yang memproduksi model outdoor ini.Sehingga sangatlah mudah mencari barang outdoor ini.
Demikian pembagian atau katagori produk furniture yang ada di jepara yang kita bedakan menjadi tiga produk secara garis besarnya.Silahkan temen pembaca blog saya ini juga membaca artikel furniture saya yang lain,kami akan selalu mencoba untuk mempostingkan apa yang pernah saya alami selama bergulat di dunia furniture kayu. Trimakasih.
haryanto furniture
Wednesday, December 27, 2017
Tuesday, December 26, 2017
MESIN - MESIN PRODUKSI DI INDUSTRI FURNITURE KAYU
Di industri furniture kayu pada umumnya banyak yang menggunakan mesin produksi yang masih manual.Tentunya ada sebagian yang sudah menggunakan mesin digital/komputerisasi dan bahkan mesin CNC yang bermacam type dan merk.Di perusahaan yang kami pegang memang sudah ada mesin yang digital dan CNC ,namun kali ini kami akan mengenalkan mesin-mesin produksi pada umumnya.
Kita membuka industri furniture bisa menentukan mana mesin yang sederhana dan multi fungsi sehingga untuk kelas pengrajin bisa untuk produksi.Ada mesin yang fungsi dan kegunaannya hampir sama tinggal kita memilih yang sesuai dengan proses order yang kita terima.
Untuk suplier atau pengrajin masih banyak yang menggunakan mesin tangan dan manual.Semua akan berkembang sejalan dengan penambahan permintaan dan model barang dari marketing.
Untuk industri yang sudah go internasional atau eksport paling tidak mempunyai mesin yang standar di miliki pabrik umumnya.
Mesin-mesin produksi yang ada di industri furniture kayu pada umumnya :
1. Bagian Pembahanan
- Band Saw Rolly : untuk membelah log menjadi papan.
- Band saw table : untuk membelah papan menjadi komponen ,bengkok dan lengkung.
- Cercle saw : untuk membelah papan menjadi komponen ,lurusan dan limbah .
2. Bagian Milling
- Mesin Jointer : untuk serut atau menghaluskan satu sisi dan siku.
- Mesin Techneser: untuk serut satu sisi yang lain setelah jointer jadi ukuran pas.
- Doble Planner : untuk serut dua sisi yang siku dan ukuran tebal /lebar pas.
- Moulding : untuk serut 4 sisi yang siku dan ukuran tebal/lebar pas.
- Spindle : untuk serut sisi lengkung dengan mal lengkung sesuai ukuran.
- Copy shapper : untuk serut sisi lengkung/miring dengan mal dan mesin yang jalan.
- Cross Cut : untuk mesin potong panjang atau kemiringan.
- Sanding Master : untuk menghaluskan sisi komponen dengan amplas sesuai grit dan ukuran pas.
- Sanding Rustic : untuk membuat serat bergaris alur pada komponen sesuai kedalaman ukuran.
- Roll sander : untuk menghaluskan posisi lengkung bekas spindle.
- Bor : untuk membuat lubang bulat sesuai ukuran satu titik.
- Multi Bor : untuk membuat lubang bulat sesuai ukuran sekaligus beberapa titik satu proses.
- Tenon : untuk membuat pen bentuk bulat atau oval sesuai ukuran dan diamat jarak.
- Mortizer : untuk membuat lubang bentuk oval sesuai ukuran dan jarak,diamat.
- Router table : untuk membual lengkung di sudut komponen sesuai ukuran .
- Router Saw : untuk membuat lubang lengkung panjang dan sesuai mal lengkung.
- Brush Sander : untuk penghalus komponen yang sudah jadi sesuai amplas yang dipakai.
Demikianlah beberapa mesin dan fungsinya yang secara garis besar dimiliki oleh pengusaha furniture kayu pada umumnya .Semua yang ada mesin itu diperkirakan sudah bisa melayani permintaan pembeli dari model barang terutama untuk garden furniture.Tentunya dilengkapi dengan pisau dan tool yang sesuai dengan permintaan.Trimakasih atas kunjungan di artikel ini,tunggu untuk artikel saya tentang furniture selanjutnya.
Kita membuka industri furniture bisa menentukan mana mesin yang sederhana dan multi fungsi sehingga untuk kelas pengrajin bisa untuk produksi.Ada mesin yang fungsi dan kegunaannya hampir sama tinggal kita memilih yang sesuai dengan proses order yang kita terima.
Untuk suplier atau pengrajin masih banyak yang menggunakan mesin tangan dan manual.Semua akan berkembang sejalan dengan penambahan permintaan dan model barang dari marketing.
Untuk industri yang sudah go internasional atau eksport paling tidak mempunyai mesin yang standar di miliki pabrik umumnya.
Mesin-mesin produksi yang ada di industri furniture kayu pada umumnya :
1. Bagian Pembahanan
- Band Saw Rolly : untuk membelah log menjadi papan.
- Band saw table : untuk membelah papan menjadi komponen ,bengkok dan lengkung.
- Cercle saw : untuk membelah papan menjadi komponen ,lurusan dan limbah .
2. Bagian Milling
- Mesin Jointer : untuk serut atau menghaluskan satu sisi dan siku.
- Mesin Techneser: untuk serut satu sisi yang lain setelah jointer jadi ukuran pas.
- Doble Planner : untuk serut dua sisi yang siku dan ukuran tebal /lebar pas.
- Moulding : untuk serut 4 sisi yang siku dan ukuran tebal/lebar pas.
- Spindle : untuk serut sisi lengkung dengan mal lengkung sesuai ukuran.
- Copy shapper : untuk serut sisi lengkung/miring dengan mal dan mesin yang jalan.
- Cross Cut : untuk mesin potong panjang atau kemiringan.
- Sanding Master : untuk menghaluskan sisi komponen dengan amplas sesuai grit dan ukuran pas.
- Sanding Rustic : untuk membuat serat bergaris alur pada komponen sesuai kedalaman ukuran.
- Roll sander : untuk menghaluskan posisi lengkung bekas spindle.
- Bor : untuk membuat lubang bulat sesuai ukuran satu titik.
- Multi Bor : untuk membuat lubang bulat sesuai ukuran sekaligus beberapa titik satu proses.
- Tenon : untuk membuat pen bentuk bulat atau oval sesuai ukuran dan diamat jarak.
- Mortizer : untuk membuat lubang bentuk oval sesuai ukuran dan jarak,diamat.
- Router table : untuk membual lengkung di sudut komponen sesuai ukuran .
- Router Saw : untuk membuat lubang lengkung panjang dan sesuai mal lengkung.
- Brush Sander : untuk penghalus komponen yang sudah jadi sesuai amplas yang dipakai.
Demikianlah beberapa mesin dan fungsinya yang secara garis besar dimiliki oleh pengusaha furniture kayu pada umumnya .Semua yang ada mesin itu diperkirakan sudah bisa melayani permintaan pembeli dari model barang terutama untuk garden furniture.Tentunya dilengkapi dengan pisau dan tool yang sesuai dengan permintaan.Trimakasih atas kunjungan di artikel ini,tunggu untuk artikel saya tentang furniture selanjutnya.
Sunday, December 24, 2017
INOVASI DAN KUALITAS DI DUNIA FURNITURE TERHADAP NILAI JUAL
Pada dunia furniture kualitas dan kuantitas menentukan penjualan kita semakin bagus atau tidak. Setiap pelanggan mempunyai keinginan yang beragam,tetapi pada prinsipnya kualitas dari barang dan ketepatan waktu sangatlah menentukan akan keberlangsungan kita bekerja sama.
Semakin bagus dan menarik di dunia furniture tentunya akan banyak dilirik para pembeli.Kita sebagai mitra bisnis sudah seharusnya memberikan pelayanan sesuai keinginan dan tentunya semakin meningkat semua hasil produk dan kapasitasnya.
Dalam perjalanan sebagai produksi kita selalu membuat banyak model dan sample untuk disajikan dalam marketing baik oleh pelanggan ataupun kita sendiri untuk menambah banyak order.
Dengan inovatif dan kreasi kita yang akhirnya mengundang para pembeli menjadikan produk kita mempunyai nilai jual tersendiri.
Di industri furniture ada bagian R & D sebagai pengembang dan pencipta hasil produk baru.Tentunya pandai-pandai kita ber inovasi dari sekian produk yang sudah ada dan juga bisa melirik di dunia marketing furniture.
Selalu mengadakan pameran atau menunjukan pada buyer bahwa kita ada barang baru.Dengan inspirasi seperti itu memberikan dampak banyak dari imit pembeli kepada produk kita untuk selalu ditunggu dan dicari.Akhirnya nilai jual produk kita akan semakin tinggi.
Sering kita mengkombonasi model dari kayu dengan batyline,kayu dengan tali, kayu dengan sintetis,kayu dengan hpl,stenlis ,alumunium dan sebagainya sehingga pembeli disajikan dengan banyak pilihan.
Dalam furniture kayu tentunya kualitas adalah yang utama menentukan nilai produk kita.Produk yang mempunyai kontruksi yang rapi,kuat,kehalusan bagus bahkan dengan finishing yang menarik memberikan kepuasan pelanggan.Apalagi dengan jaminan kualitas produk yang baik pelanggan akan lebih memberikan nilai kepercayaan pada produk kita.
Maka dalam industri furniture kita urutkan proses sesuai dengan SOP yang ada di setiap produksi.
Dari setiap bagian proses tentunya ada prosedur sebagai acuan kerja.
Di artikel saya sudah banyak kita ulas tentang produksi yang standarisasi pabrik.Semua saya ungkapkan dari lapangan produksi yang kami kelola puluhan tahun dari sistem yang manual sampai akhirnya kita menggunakan sistem komputerisasi/mesin CNC.
Pada kesimpulan artikel ini saya menyarankan agar produksi furniture memberikan kreatifitas produk yang membuat imit pembeli nilai plus pada produksi kita.
Trimakasih atas perhatian pada artikel pada blog saya,selamat berjumpa dengan artikel saya yang lain.
Semakin bagus dan menarik di dunia furniture tentunya akan banyak dilirik para pembeli.Kita sebagai mitra bisnis sudah seharusnya memberikan pelayanan sesuai keinginan dan tentunya semakin meningkat semua hasil produk dan kapasitasnya.
Dalam perjalanan sebagai produksi kita selalu membuat banyak model dan sample untuk disajikan dalam marketing baik oleh pelanggan ataupun kita sendiri untuk menambah banyak order.
Dengan inovatif dan kreasi kita yang akhirnya mengundang para pembeli menjadikan produk kita mempunyai nilai jual tersendiri.
Di industri furniture ada bagian R & D sebagai pengembang dan pencipta hasil produk baru.Tentunya pandai-pandai kita ber inovasi dari sekian produk yang sudah ada dan juga bisa melirik di dunia marketing furniture.
Selalu mengadakan pameran atau menunjukan pada buyer bahwa kita ada barang baru.Dengan inspirasi seperti itu memberikan dampak banyak dari imit pembeli kepada produk kita untuk selalu ditunggu dan dicari.Akhirnya nilai jual produk kita akan semakin tinggi.
Sering kita mengkombonasi model dari kayu dengan batyline,kayu dengan tali, kayu dengan sintetis,kayu dengan hpl,stenlis ,alumunium dan sebagainya sehingga pembeli disajikan dengan banyak pilihan.
Dalam furniture kayu tentunya kualitas adalah yang utama menentukan nilai produk kita.Produk yang mempunyai kontruksi yang rapi,kuat,kehalusan bagus bahkan dengan finishing yang menarik memberikan kepuasan pelanggan.Apalagi dengan jaminan kualitas produk yang baik pelanggan akan lebih memberikan nilai kepercayaan pada produk kita.
Maka dalam industri furniture kita urutkan proses sesuai dengan SOP yang ada di setiap produksi.
Dari setiap bagian proses tentunya ada prosedur sebagai acuan kerja.
Di artikel saya sudah banyak kita ulas tentang produksi yang standarisasi pabrik.Semua saya ungkapkan dari lapangan produksi yang kami kelola puluhan tahun dari sistem yang manual sampai akhirnya kita menggunakan sistem komputerisasi/mesin CNC.
Pada kesimpulan artikel ini saya menyarankan agar produksi furniture memberikan kreatifitas produk yang membuat imit pembeli nilai plus pada produksi kita.
Trimakasih atas perhatian pada artikel pada blog saya,selamat berjumpa dengan artikel saya yang lain.
Friday, December 22, 2017
FAKTOR YANG MENENTUKAN KAPASITAS PRODUKSI DI INDUSTRI FURNITURE
Untuk menentukan jumlah order yang bisa diterima maka sebaiknya kita tahu lebih dulu seberapa kekuatan atau kapasitas produksi kita.Di setiap bagian proses produksi tentunya mempunyai kekuatan sendiri yang saling berkaitan dengan bagian selanjutnya.
Faktor yang menentukan kapasitas produksi antara lain :
1. Jumlah tenaga mal papan .
Kita bisa menentukan setiap satu tenaga mal bisa menghasilkan rata-rata berapa kubik komponen RST /kotor sehingga kita bisa tahu dan menentukan papan /log yang dibutuhkan selama satu hari.
Dengan menggunakan hitungan dari draf list ,order itu kita butuh sekian kubik komponen yang bisa kita selesaikan sekian hari.
2. Ruang Klin Dry .
Berapa ruangan yang dimiliki dan berapa meter kubik volume komponen atau papan yang bisa masuk .Dengan ruangan itu butuh berapa hari untuk mencapai standart MC /kekeringan terpenuhi.
3. Jumlah dan model mesin yang ada di produksi/milling.
Kelengkapan mesin yang ada menentuka kecepatan proses dan bisa dihitung rata-rata mesin itu berproses menghasikan berapa.
contoh :
- mesin planner atau mesin S4S itu bisa hitung berapa meter lari panjang komponen yang dihasilkan setiap menit/hari.
- mesi boor : berapa titik yang bisa dihitung setia menit/hari dan lain-lain.
4. Berapa tenaga assembling/perakit.
Dari tenaga bisa dihitung berapa barang jadi yang dihasilkan,perlu berapa lama dan biayanya.
5. Tenaga sanding /amplas dan service.
Setiap barang produk kayu pada umumnya butuh kehalusan dan kerapian maka dibutuhkan tenaga amplas dan service.Kita bisa hitung barang yang siap packing dan butuh berapa lama.
6. Tenaga finishing dan jenis finishing.
Tenaga finishing dan model finishing ,berapa step /tahap dan biaya berapa menetukan juga lama waktu yang dibutuhkan untuk barang selesai finishing.
7. Tenaga Packing dan model packing.
Tenaga dan model packing menentukan berapa waktu yang dibutuhkan .Misalnya dengan bungkusan berapa step atau pakai box atau single face ,dengan palet atau yang lain sangatlah menentukan berapa lama waktu dan biaya yang dibutuhkan.
Dari beberapa faktor tersebut kita bisa menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan order atau permintaan pelanggan.Kita juga bisa menghitung berapa biaya yang dibutuhkan.Semua juga didampingi dengan dokumen yang mengendalikan dari biaya dan waktu yang dibutuhkan.Dengan menghitung estimasi baik secara manual sistem atau komputerisasi akan lebih baik karena ada pembanding di realisasi lapangan.Demikian yang bisa kita sampaikan atas dasar pengalaman saya bekerja di industri furniture .Mohon untuk membaca beberapa artikel di blog saya tentang industri furniture kayu .trimakasih.
Faktor yang menentukan kapasitas produksi antara lain :
1. Jumlah tenaga mal papan .
Kita bisa menentukan setiap satu tenaga mal bisa menghasilkan rata-rata berapa kubik komponen RST /kotor sehingga kita bisa tahu dan menentukan papan /log yang dibutuhkan selama satu hari.
Dengan menggunakan hitungan dari draf list ,order itu kita butuh sekian kubik komponen yang bisa kita selesaikan sekian hari.
2. Ruang Klin Dry .
Berapa ruangan yang dimiliki dan berapa meter kubik volume komponen atau papan yang bisa masuk .Dengan ruangan itu butuh berapa hari untuk mencapai standart MC /kekeringan terpenuhi.
3. Jumlah dan model mesin yang ada di produksi/milling.
Kelengkapan mesin yang ada menentuka kecepatan proses dan bisa dihitung rata-rata mesin itu berproses menghasikan berapa.
contoh :
- mesin planner atau mesin S4S itu bisa hitung berapa meter lari panjang komponen yang dihasilkan setiap menit/hari.
- mesi boor : berapa titik yang bisa dihitung setia menit/hari dan lain-lain.
4. Berapa tenaga assembling/perakit.
Dari tenaga bisa dihitung berapa barang jadi yang dihasilkan,perlu berapa lama dan biayanya.
5. Tenaga sanding /amplas dan service.
Setiap barang produk kayu pada umumnya butuh kehalusan dan kerapian maka dibutuhkan tenaga amplas dan service.Kita bisa hitung barang yang siap packing dan butuh berapa lama.
6. Tenaga finishing dan jenis finishing.
Tenaga finishing dan model finishing ,berapa step /tahap dan biaya berapa menetukan juga lama waktu yang dibutuhkan untuk barang selesai finishing.
7. Tenaga Packing dan model packing.
Tenaga dan model packing menentukan berapa waktu yang dibutuhkan .Misalnya dengan bungkusan berapa step atau pakai box atau single face ,dengan palet atau yang lain sangatlah menentukan berapa lama waktu dan biaya yang dibutuhkan.
Dari beberapa faktor tersebut kita bisa menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan order atau permintaan pelanggan.Kita juga bisa menghitung berapa biaya yang dibutuhkan.Semua juga didampingi dengan dokumen yang mengendalikan dari biaya dan waktu yang dibutuhkan.Dengan menghitung estimasi baik secara manual sistem atau komputerisasi akan lebih baik karena ada pembanding di realisasi lapangan.Demikian yang bisa kita sampaikan atas dasar pengalaman saya bekerja di industri furniture .Mohon untuk membaca beberapa artikel di blog saya tentang industri furniture kayu .trimakasih.
Monday, December 18, 2017
PROSEDUR PENRHITUNGAN RATA-RATA RENDEMEN KAYU.
Dalam industri furniture kayu budgeting bahan baku kayu sangat menentukan rugi tidaknya kita usaha tersebut.Tugas dan tanggung jawab manager produksi yang bekerja sama dengan PPIC untuk menentukan perhitungan dan rekapitulasi semua bahan dan hardware dari order yang diterima.
Dalam proses produksi dimana dalam proses tersebut terjadi pengurangan volume kayu, proses tersebut terjadi dalam pembahanan dengan tahapan sebagai berikut :
- Proses pembelahan log menjadi papan penggergajian.
- Proses papan penggergajian menjadi komponen ukuran kotor (RST )
- Proses mesin produksi S4S/ komponen kotor menjadi ukuran bersih (GF ) bisa juga ukuran komponen menjadi komponen jadi siap rakit.
Dalam proses penghitungan rendemen kayu kita mempunyai standart rata-rata sebagai berikut :
1. Rendemen log ke papan gergajian : 60% - 70%
2. Rendemen papan gergajian ke RST : 60% - 70%
3. Rendemen RST ke finish produk (GF) : 60% - 70%
Total Rendemen LOG ke Finish Produk : 20% - 30%
Standart rendemen tersebut diambilkan rata-rata realisasi proses di produksi dan menyesuaikan kualiatas kayu dan jenis produk serta permintaan pelanggan.
Metode yang kita pakai untuk menghitung rendemen adalah :
OUTPUT X 100% = RENDEMEN
INPUT
Untuk pengukuran kita unit pengukuran meter kubik ( m 3 )
Dalam proses pembahanan kayu kita harus menetukan beberapa faktor berkaitan dengan rendemen :
- Kualitas log jati sesuai dengan order yang jalan.
- Menentukan tebal dan panjang pendek kayu sesuai dengan kebutuhan order.
- Merkapitulasi hasil pembelahan dengan kesesuaian kebutuhan komponen.
- Membuat urutan mal papan sesuai prioritas komponen yang panjang dan lengkung sehingga komponen turunan bisa mengikuti tidak dianggarkan dalam pembelahan .
Demikian kurang lebihnya penghitungan rendemen kayu sesuai yang pernah kami lakukan.
Dalam proses produksi dimana dalam proses tersebut terjadi pengurangan volume kayu, proses tersebut terjadi dalam pembahanan dengan tahapan sebagai berikut :
- Proses pembelahan log menjadi papan penggergajian.
- Proses papan penggergajian menjadi komponen ukuran kotor (RST )
- Proses mesin produksi S4S/ komponen kotor menjadi ukuran bersih (GF ) bisa juga ukuran komponen menjadi komponen jadi siap rakit.
Dalam proses penghitungan rendemen kayu kita mempunyai standart rata-rata sebagai berikut :
1. Rendemen log ke papan gergajian : 60% - 70%
2. Rendemen papan gergajian ke RST : 60% - 70%
3. Rendemen RST ke finish produk (GF) : 60% - 70%
Total Rendemen LOG ke Finish Produk : 20% - 30%
Standart rendemen tersebut diambilkan rata-rata realisasi proses di produksi dan menyesuaikan kualiatas kayu dan jenis produk serta permintaan pelanggan.
Metode yang kita pakai untuk menghitung rendemen adalah :
OUTPUT X 100% = RENDEMEN
INPUT
Untuk pengukuran kita unit pengukuran meter kubik ( m 3 )
Dalam proses pembahanan kayu kita harus menetukan beberapa faktor berkaitan dengan rendemen :
- Kualitas log jati sesuai dengan order yang jalan.
- Menentukan tebal dan panjang pendek kayu sesuai dengan kebutuhan order.
- Merkapitulasi hasil pembelahan dengan kesesuaian kebutuhan komponen.
- Membuat urutan mal papan sesuai prioritas komponen yang panjang dan lengkung sehingga komponen turunan bisa mengikuti tidak dianggarkan dalam pembelahan .
Demikian kurang lebihnya penghitungan rendemen kayu sesuai yang pernah kami lakukan.
Friday, December 15, 2017
APA YANG DILAKUKAN DULU KETIKA TERIMA ORDER
Dalam setiap perusahaan industri furniture bisa mengawali perjalanan yang berbeda ketika kita terima order.Sebelum kita mulai proses produksi sebaiknya dibuatkan perencanaan yang memberikan perjalanan proses teratur dan sampai tujuan.Walaupun itu perusahaan berskala kecil atau besar harus menyajikan estimasi yang tepat.
Dengan perencanaan tersebut akan memberikan keuntungan karena sesuai dengan keinginan pelanggan tepat waktu dan kita tercontrol biaya proses.
Tentunya itu tugas dan tanggung jawab bagian PPIC atau bisa juga dilakukan pemilik perusahaan jika organisasinya belum lengkap atau pengusaha yang relatif kecil.
Langkah -langkah yang dilakukan diawal kita terima order :
1. Mengurutkan order sesuai dengan permintaan atau kemampuan perusahaan.
Kita urutkan dari beberapa order yang diterima dan kita bisa sesuaikan dengan tanggal kirim permintaan order atau disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas peruahaan.
2. Membuat estimasi kebutuhan kayu dan log sesuai dengan order.
Kita hitung kebutuhan komponen dari order dengan melihat dratf lise atau ukuran kebutuhan komponen dengan rendeman yang bisa kita pakai kita tahu kebutuhan log.
3. Menentukan harga log/kayu yang dipakai sesuai dengan permintaan buyer/pelanggan.
Menentukan dengan melihat kualitas yang diminta dan kebutuhan panjang pendek/tebal kayu.
4.Menentukan kebutuhan hardware,finishing,carton box dan kelengkapan lainnya.
Tentunya juga harga yang sesuai dengan harga barang yang diminta.
5.Rekapitulasi semua biaya material untuk order.
Menjumlah semua biaya dari kayu, hardware,finishing,carton box dan biaya proses lainya.
6.Membuat estimasi waktu produksi dari pembahanan sampai pengiriman.
Dengan membuat estimasi waktu per proses bagian akan di ketahui jumlah waktu yang dibutuhkan.
Itulah hal yang pokok untuk dilakukan setiap kita ada order yang datang dan kita bisa menetukan penawaran order berikutnya kepada buyer atau pelanggan jika ada permintaan langsung bisa nego atau menjawab yang tepat.
Dengan perencanaan tersebut akan memberikan keuntungan karena sesuai dengan keinginan pelanggan tepat waktu dan kita tercontrol biaya proses.
Tentunya itu tugas dan tanggung jawab bagian PPIC atau bisa juga dilakukan pemilik perusahaan jika organisasinya belum lengkap atau pengusaha yang relatif kecil.
Langkah -langkah yang dilakukan diawal kita terima order :
1. Mengurutkan order sesuai dengan permintaan atau kemampuan perusahaan.
Kita urutkan dari beberapa order yang diterima dan kita bisa sesuaikan dengan tanggal kirim permintaan order atau disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas peruahaan.
2. Membuat estimasi kebutuhan kayu dan log sesuai dengan order.
Kita hitung kebutuhan komponen dari order dengan melihat dratf lise atau ukuran kebutuhan komponen dengan rendeman yang bisa kita pakai kita tahu kebutuhan log.
3. Menentukan harga log/kayu yang dipakai sesuai dengan permintaan buyer/pelanggan.
Menentukan dengan melihat kualitas yang diminta dan kebutuhan panjang pendek/tebal kayu.
4.Menentukan kebutuhan hardware,finishing,carton box dan kelengkapan lainnya.
Tentunya juga harga yang sesuai dengan harga barang yang diminta.
5.Rekapitulasi semua biaya material untuk order.
Menjumlah semua biaya dari kayu, hardware,finishing,carton box dan biaya proses lainya.
6.Membuat estimasi waktu produksi dari pembahanan sampai pengiriman.
Dengan membuat estimasi waktu per proses bagian akan di ketahui jumlah waktu yang dibutuhkan.
Itulah hal yang pokok untuk dilakukan setiap kita ada order yang datang dan kita bisa menetukan penawaran order berikutnya kepada buyer atau pelanggan jika ada permintaan langsung bisa nego atau menjawab yang tepat.
Monday, December 11, 2017
PERTUMBUHAN MEUBEL DI JEPARA SEMAKIN LESU
Ada beberapa faktor yang menyebabkan meubel di Jepara kelihatan lesu.
Sentuhan penyajian budaya dan seni kayu di Jepara tidak kita ragukan ,dengan seni ukir yang sudah menyatu dalam permeubelan yang selalu siap bersaing dengan dunia luar terutama se-Asia.Banyak buyer luar negeri yang sudah datang ke Jepara hingga puluhan tahun bahkan sampai ke pengrajin -pengrajin di pelosok desa didatangi.Mereka akan melihat dan meninjau kondisi langsung perusahaan dan atau melihat bengkel pengrajin.
Sehingga kita akan ditemukan pada khas produk dan kualitas yang siap bersaing yang terlihat langsung pembeli yang terus bergantian berdatangan.
Tetapi dari itu kita juga sudah ditemukan dengan beberapa faktor yang membuat mebel Jepara semakin lesu jika tidak segera mencarikan solusi.Menurut saya beberapa faktor tersebut antara lain :
1.Persaingan dengan daerah lain semakin ketat.
Kalau kita tidak inovatif dan melihat pasar dengan jeli kita akan ketinggalan.Perkembangan mebel
yang menjamur membuat kita harus pandai mengambil peluang.Sudah banyak perusahaan yang bi-
sa menyajikan dengan beberapa kombinasi model,misalnya sebuah perusahaan punya sekaligus
uasaha yang berkaitan mebel alumuniam,stenlis ,besi, kain,rotan sintetis yang siap sedia sehingga
pembeli langsung melihat proses dan kualitas sehingga lebih percaya .
2.Harga kayu semakin tinggi.
Banyak sudah pengrajin yang berhenti di tengah jalan karena tidak bisa memberikan harga yang
bisa diterima dengan pembeli.Persaingan yang semakin ketat ini membuat banyak pengusaha yang
berhenti usaha karena persaingan harga kayu yang setiap tahun naik besar dan harga jual tidak se-
imbang.
3.Sumber Daya Manusia yang semakin sulit.
Banyak pengusaha yang sulit mencari generasi baru yang siap dan ahli pertukangan atau ukir.Juga
untuk tukang amplas yang semakin menipis karena banyak bekerja bidang lain yanglebih menja-
jikan keberlangsungan dan kesejahteraan,sebagia contoh banyak sekali perusahaan garment yang
datang di Jepara yang trainingnya lebih mudah di banding dengan ketrampilan ukir dan tukang.
4.Banyak pengusaha mebel yang beralih profesi.
Dengan banyak pertimbangan tersebut membuat pengusaha mebel pindah uasaha lain yang menu-
rutnya menjanjikan.Dengan faktor modal kecil menjadikan dia lebih nyaman dan biaya operational
yang lebih murah.
Demikian yang membuat pengusaha mebel menjadi lesu tentunya yang memiliki faktor di atas akan lebih bertahan.Dengan kesiapan untuk bersaing pada kualitas dan terobosan pasar baru atau berinovatif.
Sentuhan penyajian budaya dan seni kayu di Jepara tidak kita ragukan ,dengan seni ukir yang sudah menyatu dalam permeubelan yang selalu siap bersaing dengan dunia luar terutama se-Asia.Banyak buyer luar negeri yang sudah datang ke Jepara hingga puluhan tahun bahkan sampai ke pengrajin -pengrajin di pelosok desa didatangi.Mereka akan melihat dan meninjau kondisi langsung perusahaan dan atau melihat bengkel pengrajin.
Sehingga kita akan ditemukan pada khas produk dan kualitas yang siap bersaing yang terlihat langsung pembeli yang terus bergantian berdatangan.
Tetapi dari itu kita juga sudah ditemukan dengan beberapa faktor yang membuat mebel Jepara semakin lesu jika tidak segera mencarikan solusi.Menurut saya beberapa faktor tersebut antara lain :
1.Persaingan dengan daerah lain semakin ketat.
Kalau kita tidak inovatif dan melihat pasar dengan jeli kita akan ketinggalan.Perkembangan mebel
yang menjamur membuat kita harus pandai mengambil peluang.Sudah banyak perusahaan yang bi-
sa menyajikan dengan beberapa kombinasi model,misalnya sebuah perusahaan punya sekaligus
uasaha yang berkaitan mebel alumuniam,stenlis ,besi, kain,rotan sintetis yang siap sedia sehingga
pembeli langsung melihat proses dan kualitas sehingga lebih percaya .
2.Harga kayu semakin tinggi.
Banyak sudah pengrajin yang berhenti di tengah jalan karena tidak bisa memberikan harga yang
bisa diterima dengan pembeli.Persaingan yang semakin ketat ini membuat banyak pengusaha yang
berhenti usaha karena persaingan harga kayu yang setiap tahun naik besar dan harga jual tidak se-
imbang.
3.Sumber Daya Manusia yang semakin sulit.
Banyak pengusaha yang sulit mencari generasi baru yang siap dan ahli pertukangan atau ukir.Juga
untuk tukang amplas yang semakin menipis karena banyak bekerja bidang lain yanglebih menja-
jikan keberlangsungan dan kesejahteraan,sebagia contoh banyak sekali perusahaan garment yang
datang di Jepara yang trainingnya lebih mudah di banding dengan ketrampilan ukir dan tukang.
4.Banyak pengusaha mebel yang beralih profesi.
Dengan banyak pertimbangan tersebut membuat pengusaha mebel pindah uasaha lain yang menu-
rutnya menjanjikan.Dengan faktor modal kecil menjadikan dia lebih nyaman dan biaya operational
yang lebih murah.
Demikian yang membuat pengusaha mebel menjadi lesu tentunya yang memiliki faktor di atas akan lebih bertahan.Dengan kesiapan untuk bersaing pada kualitas dan terobosan pasar baru atau berinovatif.
Subscribe to:
Posts (Atom)