SISTEM ADMINISTRASI PEMBUATAN KOMPONEN DI PEMBAHANAN INDUSTRI FURNITURE .
Dalam pembuatan komponen rst di pembahanan harus tercatat untuk berkaitan dengan rendeman kayu dan kesesuaian jumlah order yang jalan. Ada beberapa step yang urut dan nyambung atau boleh dikatakan bisa di lacak balak.Alur administrasi yang sejalan sebagai berikut :
1. Ada surat perintah kerja bagian mal.
Supervisor menerima SPK dari Kepala Pembahanan untuk pembuatan order barang dengan seju-
mlah tertulis ,kemudian supervisor meyiapakan memo order tersebut dan menterjemahkan melalui
draf list dan mengalikan sesuai jumlah order.
2. Memo order untuk operator/pelaksana kerja
Dengan memo order operator mengambil mal yang sesuai draf list yang tentunya benar.
Operator melakukan pengemalan yang diawasi supervisornya.
3. Pencatatan hasil pengemalan
Operator melakukan pengemalan dan mencatat hasil sesuai dengan mengelompokan atau sesuai
dengan setting barang jadi dan jumlah tertera pada spk.Dengan ini secara otomatis kita juga catat
pemakain papan dari kode intern papan,setelah terkalkulasi bisa tahu rendeman kayu tersebut.
4. Pengelompokan dari beberapa hasil mal/ register palet
Pencatatan dari beberapa hasil mal dari beberapa operator untuk dikelompokan sesuai dengan
barang yang order jalan.Dari sini kita bisa tahu jumlah komponen sudah setting jumlah atau belum.
5. Identifikasi komponen sesuai order
Komponen yang sudah dikelompokan di beri kartu komponen yang tertera nama,order jumlah,
kebutuhan,ukuran kotor dan bersih ,tersedia kolom tgl proses dan afkiran dan tanda tangan opera-
tor.Kartu ini mengikuti sampai Gudang komponen untuk menunggu setting.
6. Surat Tanda Terima setiap penyerahan komponen
Dalam melakukan transaksi atau transfer komponen biasakan ada serah terima,ada tanda tangan .
7. Membuat monitoring hasil pembahanan.
Monitoring dibuat berdasarkan barang yang mau dikirim sesuai scedul pengiriman,atau jika peru-
sahaan menyesuaikan scedul container.
Demikian yang bisa tulis dan kami berharap teman pembaca bisa menambahkan terkait dengan kepen
tingan masing-masing industri meubelnya.Kami ini pakai acuan dari perusahaan tempat saya bekerja.
Trimakasih semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment